Rabu, 14 Januari 2015

Crying Little Girl Painting Mystery

"Kesya, would you accompany grandpa to hospital, please?" Grandpa utterance in front of me.

And i look at him with sweet smile from my lip as hold my Grandpa hand

"Come on, Grandpa"

Arrival at hospital, Grandpa ask me to wait him in waiting room,

"Kesya, wait here before, yes"

After that i nod my head and start to paint something in my painting book. Strange! Why my hand is very spry and skillful to paint now for the first time. With seriousness and full and total comprehension i paint a crying little girl.

I do like my art. But lately day i always hear crying sound beyond my bed room. Seems that sound come from a sound crying kid. at first i assume if Rita was crying. Rita is my sister after me.

But that cry sound will stopped when dawn azan reverberate. Some days ago i paint a little girl crying, besides it's impossible my paint can alive like a picture or harry potter movie.

Still i haven't been to bold to tell my parent about this matter, because i feel this is just a nightmare or delirious. On the next day when i sleeping with fast asleep, the sound start to hear again.

I also wake and enforce my body soon to see what is the actually happening. Then i see a little girl crying in front of my parent room's, since while there's a chair there?

I am very afraid, scared and frightfully and i also lie down my body soon as remember the name of my God and beg him to keep me away from unnatural thing.

After that i can sleep with rather wakeless till the sound of crying disappear again. my curious feeling increase, i also check my painting book. But there's nothing none of my picture who did i paint ago. there is nothing people come in to my room, and the cover of my drawing book was still same like ago.

When i was tossing and turning page, i see a sentence who be write by a turbid tears. 

"i am so plead to you, i beg help from you, please search Beni landrgrab name in your grandpa treatment hospital"

when i read the word, i feel if my paint was really-really alive. by the chance my grandpa was check his health bone in hospital, and i also go to the lobby to search a known about Beni landrgrab.
"Good morning nurse, i want to asking you some queastion, is there a little guy name Beni Landrgrab who being a patient in this hospital ago?" my quest with soft

"Oh yea, wait a minute... B-Beni Landrgrab, Beni landrgrab is the old patient who coma"

With hear some the story from the nurse, that make me curious to know what acutually happen.

"Did he already wake?"

The nurse also invite me to sit in the chair in front of lobby desk.

"Ago Beni is come because fall from highest place, next he is the patient whose coma for month by month, but long to long his blood diminish and there is a little girl her name.... n-Nami Landrgrab, she confess if she is ben sister, and even she sincerely donate all of her blood for make Beni wake again" that is the explain from the nurse

"Did nami still Alive?"
"Nami death 2 days after donated blood and her parent was very hysterical over dead they only daughter, 3 days later after that, Beni wake and telling if he met Nami in sad condition, that is the story who being told by Beni Doctor"

When i stop to look at the nurse, i behold to the chair and i see Nami sit there with pale face like haven't anymore blood and she look at me with empty gaze and back to crying something.

"Beni's room was there ago"

There's nothing question want to i asking the nurse, but the nurse appoint a room exact behind the chair who being Nami sit, and later Grandpa call me

"Kesya, come on go home, the doctor says if grandpa bone was health"
"Wow that's good news Grandpa"

In night i still can hear the sound of crying, who be my pleasure to hear that every night, but i am confusion why my parent didn't hear the sound of the cry?

When i wake in morning, a letter tacked at my blanket 

"Give that letter to Beni, so as he can live without load again"

Word mean (That) hard to explain, when i see my desk, there's a colorful letter who happiness.

i also go with Rita and Siska to the hospital yesterday to search information about Beni address house. after i get an information, i have big attempt to call Beni for met.

In fact Beni was the new student in my classroom. 

(From this photo i believe this is Beni)

"Hi, are you Beni Landrgrab"
"Yes, certain you are Kesya who furiously to call me?"
"This, i bring a letter from your beloved people"

at next Beni open that letter

"Beni This is your big sister, Nami- i am sorry because i do leave you and make you sad. Ben i am happy can see you all, i fine now. But if you sad i'll very sad and otherwise, take care mum and dad please yea Ben, i love you- say thanks to Kesya"

ben also cry

"Kesya thanks you very much, Nami too once again thanks"
"uh! that just be my duty to help someone"

and i get away from Beni. When i road in 5 elementary class building i see Nami smiling to me and her face look very beautiful and her eyes like shining.

And every night i can sleep fast asleep.

I hope Nami calm in there.

Aamiin...

By: Nikita Dwi Angraeni

Jumat, 09 Januari 2015

Si kutu kembar beda nasib

Ini adalah kisah sebuah nasib yang ditakdirkan kepada 2 kutu yang kembar. Kutu ini berbeda waktu sekitar 3 detik saat penetasan. Kutu yang menetas lebih awal bernama AoBa, sedangkan kutu yang menetas setelah AoBa bernama Boa.

Mereka memiliki gender yang sama yaitu pejantan, hanya saja AoBa dan Boa memiliki sikap yang berbeda, AoBa cendrung lebih teliti dan penyabar dibandingkan Boa yang pintar tetapi tidak penyabar.

Suatu hari AoBa dan Boa akan pergi merantau (Tradisi Minangkabau) meninggalkan keluarga serta adiknya yang masih di dalam telur. AoBa dan Boa pada awalnya mereka pergi merantau bersama dan menginap bersama tetapi lama-kelamaan Boa memutuskan untuk pergi mencari daerah baru.

Kisahnya dimulai di saat AoBa dan Boa akan meninggalkan kedua orangtuannya.

"Bunda-Ayah, kami akan pergi mencari daerah baru, bolehkah?" tanya Boa
"Kamu salah Boa, seharusnya Bunda-Ayah bolehkah kami pergi mencari daerah baru?" lurusan AoBa
"hmm, memangnya kalian sudah bisa bertahan hidup dengan keadaan daerah yang akan kalian tempati nanti?"
"sudah Bunda"
"Baiklah, hati-hati ya nak kami sayang kalian"

AoBa dan Boa pun meninggalkan kedua orangtuannya, mereka memulai perjalanan mereka dengan mencari hutan terdekat. lalu mereka mulai pergi ke ujung hutan dekat jurang (kalau dalam pikiran manusia disebut jidad / dahi) dan memantau apakah ada hutan terdekat dari hutan yang mereka tinggali sebelumnya.

Pada akhrinya AoBa menemukan hutan yang lebat, harum, bersih, terawat, dan tanahnya pun bersih. Kemudian AoBa mengajak Boa untuk tinggal bersama dengannya. padahal baru saja tinggal 2 hari Boa menetap di hutan baru itu ia memutuskan untuk pindah. Dikarenakan dia harus menahan derasnya hujan tiap hari, matanya sering pedih (terkena shampo), ia menahan sakit di saat tubuhnya terimpit oleh pohon yang layu (rambut manusia ketika basah).

AoBa pun tersedih karena ia harus tinggal sendiri di hutan barunya, tetapi ia senantiasa menunggu pasangan yang telah diciptakan untuknya. Kemudian Boa memeluk AoBa kemungkinan ini menjadi pelukan terakir bagi AoBa dan Boa, karena jarak hutan AoBa dan Boa nantinya tak sedekat yang dahulu.

Pada akhrinya Boa menemukan hutan tanpa bencana melainkan tempatnya bau dan merupakan kebalikan dari hutan yang didiami oleh AoBa. Di sana terdapat bermacam-macam desa, bahkan terdiri dari negara yang satu yaitu negara Ridw dan populasi penduduk di sana sangatlah banyak dan mendesak.

Berbulan-bulan kemudian Boa menikahi seekor kutu betina dan memiliki ratusan anak yang tak terawat. Sedangkan AoBa bertemu dengan seekor kutu betina yang cantik lalu menikahinya dan memiliki 2 ekor anak yang terawat.

Kesimpulannya:

1. Jika kita menjadi orang yang penyabar, maka kebahagiaan berpihak pada kita

2. Sebaliknya jika kita tak mau bersabar maka kebahagiaan berpihak pada orang lain.

contohnya ialah AoBa dan Boa, AoBa tinggal di tempat yang bersih, harum dan terawat dengan memiliki istri yang cantik serta anak yang baik karena ia berusaha menjadi orang yang menjaga kebersihannya dan menjadi suami serta ayah yang baik, tetapi karena Boa tak ingin sabar pada akhrinya ia tinggal dirambut orang gila yang kusut, dan tak terawat dan iapun mendapatkan istri yang tak secantik istri AoBa dan anak banyak yang tak terawat.


Minggu, 21 Desember 2014

Hidup Itu Pilihan


Ada seorang gadis muslimah bernama Hadjah, Hadjah adalah gadis yang pendiam dan pemalu. Hadjah adalah gadis tamatan pesantren yang ketat dengan islamnya. Hadjah telah dipesantrenkan orang tianya semenjak ia kelas 1 SD hingga tinglat tertinggi 3 SMA. Hadjah sering dikenal oleh warga disekitar perumahanya si kerudung besar, dikarenakan ia selalu memakai jilbab diluar rumahnya yang ukuranya sangat lebar.

Tingkah dan sikap Hadjah dikenal lingkungannya dengan gadis yang pendiam dan kalem. Tetapi tiada satupun orang yang mengetahui seperti apa Hadjah didalam rumahnya, ternyata Hadjah selalu merasa tertekan akan lambang sekolahnya itu. Dan Hadjah selalu memakai baju yang membuka auratnya itu seperti menggunakan rok mini dan tank top.

Saat kelulusannya dari pesantren ia mulai merasa terbebas dari segalanya. Suatu hari Hadjah ingin merubah penampilanya

“Hmm, sekarang udah bebas jadi pakaian juga bebas” ujar Hadjah didepan cermin.

Hadjah mengganti pakaiannya dan segera keluar rumah. Saat ia keluar tak ada satupun orang yang mengenalnya kecuali

“Neng, Neng ini Neng Hadjah iyakan, Bapak nggak nyangka” Kata Pak RT yang kebetulan sedang memantau keadaan lingkungannya.
“Iya dong Pak, ini Hadjah aku terlihat menawankan Pak?”
“Nggak bagus Neng! Lingkungan kita banyak pereman asing yang datang nanti Neng nyesel loh!” Nasehat Pak RT tak terlalu ingin didengarkan oleh Hadjah.

Lalu ia berjalan lenggak-lenggok dengan riangnya dan

“Hidup itu pilihan Pak!”

Hadjah berjalan dengan girangnya untuk pergi ke mall. Dan sepulangnya dari mall membeli baju yang yang ketat dan memperlihatkan aurat. Saat ia sedang lenggak-lenggok berjalan girangnya 10 lelaki berbadan besar dan berotot keras dengan kulitnya yang licin dan berkeeringat

“Eh, Neng mau kemana, yuk pesta sama abank yuk disana ayuk!” kata seorang pereman yang menyentuhya.
“Ogah bingits dech!”

Hadjahpun berusaha berlari semampunya tetapi ke -10 pereman itu berhasil menangkapnya dan menggiringnya menuju belakang gudang. Dan ke -10 pereman itu memperk*s*nya secara bergantian, walaupun Hadjah memberontak, apa daya tubuhya tak bisa mengalahkan kuatnya pereman itu. Rambutnya yang tadinya tertata rapi kini berantakan.

Dengan badan tanpa B*s*na ia ditinggalkan oleh ke -10 pereman itu dikarenakan hari telah menunjukkan pagi. Pada akhirnya Hadjah sangat menyesal karena telah menuruti hawa nafsunya yang akibatnya hawa nafsunya sendiri yang menikmatinya.

Kesimpulannya adalah hidup adalah pilihan, tetapi ingat! Hidup itu milik Tuhan. Hal ini diibaratkan seperti soal objektif dan soal itu disebut perintah Tuhan sedangkan objektifnya ialah pilihan kita. Apapun jawaban yang kita berikan haruslah sesuai dengan perintah soal. Contohnya (Yang termasuk beda padat adalah…

a.       Karbondioksida
b.      Nitrogen
c.       Air cucian
d.      Pena

Jawaban yang sebenarnya ialah d. Pena.

 Tetapi itu adalah jawaban seseorang yang patuh pada perintah soal (perintah Tuhan). Tetapi yang mengikuti hawa nafsunya akan menjawab a. Karbondioksida atau jawaban lainya selain d. Pena. Maka dari itu kita harus sadar hidup adalah pilihan tetapi tetap Hidup itu milik Tuhan semata.

Maka jadilah hamba Tuhan yang selalu mengikiti perintahnya dan tidak melaksanakan laranganya. Benar atau salahnya objektif yang kita pilih tergantung ketaatan yang kita miliki dan kesesuaian dengan perintah soal (perintah Tuhan). Semoga ini semua dapat bermanfaat bagi kita semua.

Aamiin

By: Nikita Dwi Angraeni

Misteri Angsa Putih

Hai namaku Maya, hari ini adalah hari yang cerah di desaku yang penuh misteri. Seperti biasanya setelah pulang sekolah aku dan temanku Tania berkelana bersama mengelilingi kampong dengan sepeda untuk mencari tahu informasi yang baru di desaku.

Pada hari Minggu aku dan teman-temanku mencari tahu siapa pemilik angsa-angsa besar yang selalu berputar kesana kemari berkelompok, untuk beberapa hari kami meneliti dengan memantau sekawanan angsa-angsa itu.

Pada akhrinya aku melihat sosok bayangan putih bangkit dari sekawanan angsa itu, aku memantaunya dengan sungguh-sungguh, wajahnya tak terlihat jelas, tetapi ciri-ciri fisiknya mudah dikenali. Sosok putih itu memiliki sayap dan baju putih mengkilau dengan rambut panjang tertata rapi hingga ke punggung dengan bendonya yang mengkilat.

Dengan melihat sosok itu akupun menceritakan sosok itu kepada teman-temanku

“Mbak, barusan May melihat bidadari dia cantik banget tapi, wajahnya kurang jelas” Kataku dengan serius.
“Iya, di mana?” Tanya Mbak Sari penasaran
“itu-tuh dekat angsanya”Jawabku agak keliru karena bidadari tadi hilang.
“nggak ada tuh May, Mbak cuman lihat angsanya doing!, kagak ada apa-apa di situ”
“Oke, besok kita cari tahu tentang rumah semen itu sama angsanya!” Gagasanku dengan semangat.
“Oke, Mbak pulang  dulu ya!”

Keesokan harinya kami janjian di depan rumah Farhan untuk mencari tahu  keberadaan rumah, angsa-angsa dan bidadari. Saat hendak ingin pergi kami harus melintasi ladang, saat baru setengah ladang terlewati

“Ndok, kamu mau ke mana?” Tanya Pakde dengan berteriak dari kejauhan
“A-a-anu Pakde kami mau ke sana” Tunjukku kerumah semen itu
“JanganNdok! Udah balik aja kerumah nanti kenapa-napa!”Teriakan Pakde

Kamipun balik kerumah Farhan dan berdiskusi kapan Pakde tidak mengembala kambingnya.

Pada suatu hari kamipun lolos dari sergapan warga yang melarang kami datang kesana, kamipun berhasil memasuki gerbang rumah aneh itu, beberpa saat kemudian sekawanan angsapun datang, kami langsung bersembunyi dibalik kardus kayu.

Tiba-tiba sosok putih yang kulihat kemarin muncul, wajahnya mulai terlihat jelas, tetapi nyaliku kurang untuk menatapnya, akupun memeluk Mbak Sari dengan ketakutan

“Mbak-Mbak i-i-i-itu-tuh bidadarinya, aku takut” Akupun memeluk Mbak Sari dengan erat
‘Mbak nggak lihat apa-apa tuh May, mungkin kamu punya indera ke-enam!”
“itu mah mitos kali Mbak!”

Kamipun langsung pergi mencari tahu tentang angsa itu saat kami sampai dipintu masuk, pintunya dikunci dengan kayu yang dimasukkan kedalam gagang pintu.

“Dilarang masuk, kita nggak boleh masuk neng!”
“Kita coba aja dulu” Jawabanku sambil berusaha membuka pintu itu

Suara-suara anehpun mulai terdengar, sekawanan angsa mulai mendekat

“Neng kamu dengar nggak suara itu”

Saat sekawanan angsa terlihat jelas, dan ada barang yang terjatuh sendiri

“l-l-l-l-lari‼‼”Teriak kami serentak. Lalu angsa putih itu mengejar kami sampai de gerbang.
“b-b-betul juga sih kata Pakde, kalau kita nggak boleh masuk ke situ!” kata Farhan ngos-ngosan
“huh-huh ya bagaimanapun juga angsa itu ciptaan Allah neng!”
“kayaknya rumah itu akan selalu menjadi misteri, bidadari, dan angsa-angsanya juga!”

Keesokan harinya kami bertemu Pakde dipeternakan, kami menceritakan apa yang sebenarnya terjadi, termasuk tentang bidadari yang ku lihat. Pakde memang tidak begitu percaya atas apa yang kami ceritakan, tapi tentang rumah itu…

“Bangunan itu sebenarnya mau dijadikan swalayan, tapi entah mengapa pembangunannya diundur”Cerita Pakde dengan logad bahasa jawa.
“Pakde bagusan Pakde pelihara angsa itu telurnya bisa diternakkan dan sebagian bisa dijual!” kataku
“oh iya, tapi itu bukan jadi angsa Pakde tapi angsa warga di sini”
“iya nggak apa-apa Pakde”Seruku

Tetapi sosok putih itu smembuatku penasaran. Disuatu malam para angsa bersorak keras, sorakan mereka membangunkan warga di sekeliling peternakan.

“ma..pa.. keluar yuk, mungkin itu angsa Pakde”

Aku segera pergi ke sana. Setibanya di sana aku melihat seekor angsa sangat besar dibandingkan dengan angsa lainnya terkulai lemah tak berdaya dan terlentang di rumput-rumput. Pakde hanya mengelus-ngelus angsa itu dan telah member beberapa obat untuk ternak yang ia miliki

“Hmm, dia sudah pergi”

Pakde terlihat agak sedih jika angsanya mati. Mungkin angsa itu adalah badan yang digunakan bidadari itu untuk melindungi sekawanan angsa itu hingga sekawanan angsa itu mendapatkan kehidupan yang layak.
 Saat angsa itu mendapatkan kehidupan yang layak bidadari itu akan meninggalkan tubuh angsa yang digunakannya.

Keesokan harinya saat hari panas teriknya aku dengan teman-teman sedang menikmati es kirm orang asing lewat di depan kami dan mengkode-kode

“Kenapa tuh orang?”

Tiba-tiba sekawana angsa tiba keluar dari peternakan Pakde dan pergi menuju orang asing itu, kemudian orang asing itu mengelus seluruh angsa itu dan mengkode-kode, lalu angsa itu pergi begitu saja kembali ke peternakan, lantas kami hanya bengong melihat kejadian itu.

Orang asing itu membalik dan tersenyum kearah ku lalu mengkode-kode. Tiba-tiba saja ada sebuah kalung dileherku yang ada mainan ditengahnya berupa angsa putih, aku dan teman-temanku lantas terkejut dan terkesima ke kalung ini.

Saat kami melihat ke depan tidak ada orang asing tadi…

Apa mungkin ini tanda terima kasihnya karena aku telah melaporkan tentang angsa liar yang ingin aku melihat Pakde merawatnya?

By:Nikita Dwi Angraeni

Jujur Lebih Baik


Saat ini adalah bulan ramadhan yang penuh nasehat yang baik. Pada suatu hari ada seorang lelaki yang mengaku seorang ustad dan ia akan berceramah disebuah masjid raya di kota padang yang jama’ahnya sangat banyak. Tepat pada tanggal 6-juli-2014 ustad ini akan berceramah, malam ini akan menjadi malam yang tak terlupakan bagi sang ustad, dengan berpakaian ala ustad seperti baju koko dengan selendang tak lupa jenggot yang sudah diberi minyak kemiri agar cepat tumbuh jenggotnya dan tidak udah keguguran (maksudnya rontok gitu).

Setibanya dimasjid….

“Ma… ini ustadnya ya, kayaknya udang berpengalaman sekali” kata seorang anak kecil yang hendak memasuki mesjid bersama ibunya sambil menunnjuk hidung ustad itu yang pesek. 

Tetapi si ustadpun tersenyum pada anak itu dan mengatakan

“Ibu sangat beruntung bisa memiliki anak seperti dia karena ia anak shaleh” Pujian ustad itu sambil tersenyum. Anak itupun mengkerutkan keningnya tak lupa memanyunkan bibirnya dan menatap ustad itu.

“Aku adalah anak paling nakal dikelas sebulan sekali mama sudah dipanggil kesekolah untuk 13 kali atau lebih!” Ustad itupun merasa sangat malu dan segera masuk ke dalam mesjid. 

Tiidak ada orang yang tersenyum padanya, padahal si ustad telah letih memberikan senyuman termanis di Bigger Smile World Record nya tetapi tetap saja tidak ada yang membalas senyumannya.

“Waddduhh!! Gue dikacangin nieah!!!!”

Disaat pembawa acara atau pengurus masjid menaiki mimbar sambil memberitahukan hasil infak tadi malam. Si pengurus melupakan suatu hal, ia lupa menyebutkan siapa penceramah malam ini dan sang ustad menunjukkan jari telunjuknya kepada dirinya

“H-h-hey saya ustad penceramah malam ini!”
“O-o-o-oh iya saya lupa itu disana didekat tumpukan piring bebuka tadi ialah ustad kita malam ini, saya tidak tahu nama ustadnya”

Dengan agak tegang dan kaku ustad itupun menaiki mimbar dan

“Mohon dukunganya emak di Amerika Timur mohon dukunganya abah di Jawa Utara, dan warga Papua Nurjana!!”

Tak ada sedikitpun suara tertawa atau bayi menangis, semuanya terasa hening dengan iringan music dari Band Trio Jangkrik….

“Ceramah singkat saya pada malam hari ini ialah berjudul tawakal, kaum muslimin dan muslimat tahukah kalian apa itu tawakal, tawakal ialah berserah diri kepada Allah contohnya merelakan sesuatu apabila telah sekereas mungkin menjaga dan memeliharanya tetapi hilang jua, dalam hadits nabi ( Ada seorang sahabat rasullulah menemui beliau di masjid tanpa terlebih dahulu mengikatkan untanya. Ketika Muhammad bertanya kepada dia “ Bagaimana untamu, apakah sudah diikat?” “aku telah menyerahkanya kepada Allah” Kemudian Rasullulah marah dan meluruskan kekeliruan dengan bersabda “ Ikatkan terlebih dahulu untamu setelah itu baru serahkan kepada Allah” [H.R Ibnu Hibban]."

Saat sang ustad sedang bergeloranya menyampaikan ceramahnya. Tiba-tiba seorang lelaki bertubuh tulang diselimuti kulit berlari ke mesjid dengan nafas yang tergesa-gesa, lantas sang ustad dengan anggunnya bertanya

“wahai fulan, apa yang menyebabkan dirimu sesak nafas?”

Seorang lelaki bertubuh kurus itu menjawab

“h-h-h-h t-tadi saya sedang mengejar motor ya ustad, tapi tidak berhasil saya tangkap”
“Maka sabarlah engkau fulan”

Lelaki itu menjelaskan 

“Itu bukan motor saya ya ustad plat nomornya BA 3632 YNK”

Ustad yang tadinya sedang tersenyum anggun kini wajahnya terlihat sangat kecewa dan memerah bahkan ia terjatuh beserta mimbarnya untung tidak ada korban kejiwaan karena seluruh jama’ah mundur 2 syaf  karena air liur ustad itu telah membasahi karpet yang digunakan orang untuk sholat berjama’ah dan wirid remaja.

Sang ustadpun sangat terkejut dan kesakitan melompat jauh dari mimbar

“Oh, kejamnya Engkau Tuhan kauu hilangkan motorku”
Sang ustad itu menangis sejadi-jadinya yang menyababkan lantai mesjid semakin basah
“ma… Ustadnya kok begitu?” tanya seorang anak yang dipuji ustad itu tadi
“mama juga nggak tahu, padahal pidatonya bagus sekali tapi ustadnya kayak begitu”

Kesimpulanya adalah untuk menasehati seseorang kita harus mempunyai pengalaman dahulu atas nasehat yang akan kita berikan kepada seseorang. Karena jika kita bisa menceramahi orang lain tanpa pernah kita lakukan disuatu saat Allah akan menguji kita terhadap apa yang pernah kita ceramahi orang lain. 

Jangan seperti ustad yang ada dicerita tadi, niat ustad ini ialah untuk mendapatkan uang dengan cara apapun ia akan mencobanya untuk menyamar menjadi ustad dan ia mengira bahwa siapapun bisa menjadi ustad tetapi ia salah untuk menjadi seorang ustad sejati kita haruslah telah memiliki pengalaman yang baik dari pidato yang akan kita sampaikan.

HONEST  IT’S BETTER { JUJUR ITU LEBIH BAIK }

By: Nikita Dwi Angraeni